Ditemukan, Planet Raksasa Tanpa Bintang

Para ahli astronomi mengatakan bahwa mereka telah menemukan planet-planet raksasa yang tidak memiliki bintang induk.

Setelah melakukan pencarian selama dua tahun, ditemukan 10 planet raksasa berukuran Jupiter di bintang terdekat, namun beberapa di antaranya mengambang bebas di galaksi Bima Sakti, alias tidak memiliki bintang induk. Demikian seperti yang dikutip dari AFP.


http://i.okezone.com/content/2011/05/19/56/458621/l9Ho1r7uJV.jpg

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal sains Nature, memberikan pandangan baru atas pengetahuan mengenai planet. Ada lebih dari 500 planet tanpa bintang yang ditemukan sejak tahun 1995, namun penemuan ini adalah kali pertama ditemukan sebuah planet tanpa bintang yang berukuran raksasa.

Teori planet menyebutkan bahwa planet terbentuk dari debu dan gas dari bintang mereka. Jurnal Nature menyebut bahwa planet-planet tanpa bintang ini mungkin adalah planet yang memiliki jarak sangat jauh dari bintang mereka, hingga tidak lagi terpengaruh oleh gravitasi bintang induknya.

Penelitian yang ditulis dalam jurnal sains Nature tersebut, ditulis oleh dua tim yang menggunakan gravitasi tingkat mikro untuk menganalisis 10 juta bintang di galaksi Bima Sakti dalam kurun waktu dua tahun.

Sumber :
techno.okezone.com

sains Beras, Ramuan Rahasia Lem Super Kuat

Peneliti mendapati bahan makanan pokok masyarakat modern Asia, beras juga merupakan ramuan rahasia bagi lem super kuat yang digunakan di China sekitar 1500 tahun lalu.


http://lppm.ipb.ac.id/images/beras.jpg

Pecampuran beras mungkin merupakan komposisi alat perekat pertama di dunia, berdasarkan keterangan American Chemical Society.

Mortar merupakan pasta yang digunakan untuk mengikat dan mengisi jarak di antara batu bata, batu blok maupun materi konstruksi lainnya di mana merupakan bahan terbaik bagi bangunan masa lalu.

Para pembangun menggunakan beberapa bahan untuk membangun struktur penting seperti kuburan, pagoda dan dinding kota, beberapa diantaranya masih tetap berdiri hingga saat ini.

Komposisi paling kuat dibuat dengan mengkombinasikan sup beras yang lembut dengan campuran pelengket lain seperti batuan kapur atau batuan gamping yang telah dipanaskan dengan temperatur tinggi dan dikenai air, kata peneliti studi Bingjian Zhang, profesor dari Department of Chemistry di Zhejiang University, China.

Studi analisis menunjukkan bahwa campuran kuno ini merupakan komposisi materi organik-anorganik spesial, kata Zhang.

Komponen anorganik adalah kalsium karbonat dan komposisi organik ialah amylopectin di mana berasal dari sup nasi basah yang ditambahkan di dalam bahan pelengket ini.

Amylopectin merupakan tipe dari polysaccharide atau zat karbonat yang rumit di mana ditemukan pada beras dan makanan lain yang mengandung zat tepung.

Untuk menentukan apakah beras ini dapat digunakan untuk membangun, Zhang dan koleganya menyiapkan beberapa jenis beras dan dibandingkan dengan mortar biasa.

Kesimpulan tes dari model mortar ini menunjukkan bahwa ketan-limau memberikan struktur yang lebih stabil, lebih kuat secara mekanis dan lebih kompatibel di mana ini menjadikannya cocok bagi bahan pelengket bangunan kuno, kata peneliti di Chemical Research, jurnal bulanan dari American Chemical Society (ACS).

Bahkan, bahan pelengket ini sangat efisien untuk menjadi penopang bangunan yang cukup kuat menghadapi boldoser modern dan gempa bumi yang kuat.

Sumber :
inilah.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...